Isi
Logam berat merupakan unsur kimia yang dalam bentuk murni bersifat padat dan dapat menjadi racun bagi tubuh bila dikonsumsi, serta dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh, seperti paru-paru, ginjal, lambung bahkan otak.
Meskipun beberapa logam berat, seperti tembaga, penting bagi tubuh dalam jumlah tertentu, yang lain seperti merkuri atau arsen bisa sangat beracun dan harus dihindari. Logam ini sering kali terdapat dalam air yang terkontaminasi dan, oleh karena itu, dapat mencemari udara dan makanan yang menyebabkan masalah kesehatan selama bertahun-tahun.
Umumnya, logam berat tidak menimbulkan gejala saat pertama kali bersentuhan dengan tubuh, namun memiliki kemampuan untuk menumpuk di dalam sel tubuh, menyebabkan masalah seperti perubahan ginjal, kerusakan otak, dan ada kecurigaan bahwa mereka juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Lihat bagaimana Anda dapat menghindari kontak dengan logam berat.
Gejala dari 6 logam berat utama
6 logam berat yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah merkuri, arsen, timbal, barium, kadmium, dan kromium. Bergantung pada jenis logam yang terakumulasi di dalam tubuh, gejalanya dapat bervariasi:
1. Keracunan merkuri
Kontaminasi tubuh dengan merkuri biasanya menimbulkan tanda-tanda seperti:
- Mual dan muntah;
- Diare konstan;
- Sering merasa cemas;
- Gemetar;
- Meningkatnya tekanan darah.
Dalam jangka panjang, keracunan logam jenis ini juga dapat menyebabkan masalah ginjal dan otak, serta masalah perubahan penglihatan, pendengaran dan memori.
Sumber kontaminasi merkuri yang paling umum termasuk air yang terkontaminasi, kontak langsung dengan merkuri, kontak dengan bagian dalam lampu dan baterai dan beberapa perawatan gigi. Oleh karena itu, cara yang baik untuk menghindari kontaminasi merkuri adalah dengan tidak mengonsumsi air dan makanan yang tampaknya terkontaminasi, serta mengganti semua benda yang mengandung merkuri, terutama termometer dan lampu tua.
Lebih memahami apa yang terjadi di dalam tubuh saat terkontaminasi merkuri.
2. Keracunan arsenik
Arsen merupakan salah satu jenis logam berat yang dapat menyebabkan munculnya:
- Mual, muntah dan diare parah;
- Sakit kepala dan pusing;
- Perubahan detak jantung;
- Rasa kesemutan yang konstan di tangan dan kaki.
Gejala ini bisa muncul dalam waktu hingga 30 menit. Namun, ketika jumlahnya sangat sedikit, logam ini perlahan-lahan terakumulasi di dalam tubuh dan, dalam kasus ini, ada juga peningkatan risiko kanker di kulit, paru-paru, hati atau kandung kemih.
Arsenik dapat ditemukan dalam cat, pewarna, obat-obatan, sabun, serta pupuk dan pestisida. Selain itu, arsenik juga dapat ditemukan di air sumur pribadi yang tidak rutin diuji dan didesinfeksi oleh Perusahaan Air dan Saluran Pembuangan - CDAE.
Untuk menghindari kontaminasi arsenik, disarankan untuk tidak menggunakan bahan yang mengandung logam jenis ini dalam komposisinya dan hindari makan makanan dengan pewarna atau air yang tidak diolah.
3. Keracunan timbal
Keracunan timbal seringkali sulit diidentifikasi, dan bahkan orang yang tampaknya sehat dapat memiliki kadar timbal dalam tubuh yang tinggi. Namun, saat timbal terakumulasi di dalam tubuh, timbal tampaknya menyebabkan:
- Nyeri pada persendian dan otot;
- Peningkatan tekanan darah;
- Sakit perut terus menerus;
- Kesulitan dalam memori dan konsentrasi;
- Anemia tanpa sebab yang jelas.
Dalam kasus yang lebih parah, masalah ginjal, otak dan bahkan aborsi dapat berkembang pada wanita hamil atau infertilitas pada pria.
Timbal dapat ditemukan di lingkungan manapun, termasuk udara, air dan tanah, karena merupakan logam yang banyak digunakan oleh industri untuk membuat benda-benda seperti baterai, pipa air, cat atau bensin, misalnya. Untuk menghindari kontaminasi timbal, penting untuk menghindari benda-benda dengan jenis logam ini di rumah, terutama pada pipa ledeng atau cat tembok.
4. Keracunan barium
Barium merupakan salah satu jenis logam berat yang tidak menyebabkan timbulnya kanker, namun dapat menimbulkan gejala seperti:
- Muntah;
- Kram perut dan diare;
- Sulit bernafas;
- Kelemahan otot;
- Meningkatnya tekanan darah.
Sumber pencemaran barium meliputi beberapa jenis lampu fluoresen, kembang api, cat, batu bata, potongan keramik, kaca, karet dan bahkan beberapa uji diagnostik. Untuk menghindari kontaminasi dengan logam ini salah satu tip terpenting adalah menghindari pergi ke lokasi konstruksi tanpa masker pelindung untuk menghindari menghirup atau menelan debu yang terkontaminasi barium.
5. Keracunan kadmium
Menelan kadmium dapat menyebabkan:
- Sakit perut;
- Mual dan muntah;
- Diare.
Seiring waktu, menelan atau menghirup logam ini juga dapat menyebabkan penyakit ginjal, masalah paru-paru, dan melemahnya tulang.
Kadmium hadir di semua jenis tanah atau batu, serta batu bara, pupuk mineral, baterai, dan plastik di beberapa mainan. Untuk menghindari kontaminasi kadmium, disarankan untuk tidak menggunakan bahan yang mengandung logam jenis ini dalam komposisinya dan hindari merokok, karena rokok memiliki arang yang memudahkan kontak antara kadmium dan paru-paru.
6. Keracunan Chromium
Bentuk utama keracunan kromium adalah karena terhirup. Jika ini terjadi, gejala seperti:
- Iritasi hidung;
- Sulit bernafas;
- Asma dan batuk terus menerus.
Dalam jangka panjang, lesi permanen di hati, ginjal, sistem peredaran darah, dan kulit bisa muncul.
Kromium digunakan untuk membuat benda dari baja tahan karat, semen, kertas dan karet dan, oleh karena itu, dapat dengan mudah dihirup di lokasi konstruksi atau selama pembakaran kertas atau karet, misalnya. Untuk menghindari kontaminasi oleh kromium, seseorang harus mengunjungi lokasi konstruksi hanya dengan masker dan menghindari pembakaran kertas atau karet.