Isi
Pertolongan pertama dalam olahraga terutama terkait dengan cedera otot, cedera, dan patah tulang. Mengetahui bagaimana bertindak dalam situasi ini dan apa yang harus dilakukan agar kondisinya tidak memburuk, seperti pada kasus patah tulang, misalnya, gerakan yang tidak perlu dapat memperburuk derajat kerusakan tulang.
Situasi berulang lainnya selama latihan olahraga adalah munculnya kram, yang merupakan kontraksi otot yang tidak disengaja, yang dapat terjadi di tungkai, lengan, atau kaki. Kram bisa terjadi karena dehidrasi atau kelelahan otot misalnya, tapi mudah diobati dengan peregangan dan istirahat. Lihat latihan mana yang dilakukan di rumah membantu menghilangkan kram.
1. Cedera otot
Pertolongan pertama untuk cedera otot dalam olahraga membantu mengurangi rasa sakit dan membantu orang yang tidak perlu meninggalkan latihan untuk waktu yang lama. Namun, cedera otot terbagi dalam beberapa kategori, seperti peregangan, memar, dislokasi, keseleo, dan keseleo. Semua cedera ini merusak otot sampai tingkat tertentu dan, dalam beberapa kasus, perlu bagi dokter untuk menilai tingkat cedera, tetapi dalam kebanyakan kasus pemulihan tidak membutuhkan waktu lama dan tidak meninggalkan sekuel.
Pertolongan pertama dalam kerusakan otot meliputi:
- Duduk atau baringkan orang itu;
- Letakkan bagian yang cedera pada posisi yang paling nyaman. Jika berupa tungkai atau lengan, tungkai dapat diangkat;
- Oleskan kompres dingin ke lesi selama maksimal 15 menit;
- Bungkus dengan kuat area yang terkena dengan perban.
Dalam kasus tertentu dalam olahraga, ketika terjadi cedera otot, otot dapat meradang, meregang atau robek. Dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter jika nyeri berlanjut selama lebih dari 3 hari.
Lihat cara lain untuk meredakan nyeri otot di rumah.
2. Cedera
Luka kulit adalah salah satu yang paling umum dalam olahraga, dan dibagi menjadi dua jenis: luka kulit tertutup dan luka kulit terbuka.
Pada luka kulit tertutup warna kulit berubah menjadi merah yang dalam beberapa jam bisa menggelap menjadi bercak ungu. Dalam kasus ini ditunjukkan:
- Oleskan kompres dingin di tempat selama 15 menit, dua kali sehari;
- Lumpuhkan daerah yang terkena.
Dalam kasus lesi kulit terbuka, perawatan lebih dianjurkan, karena ada risiko infeksi akibat kerusakan kulit dan pendarahan. Dalam kasus ini, Anda harus:
- Cuci luka dan kulit di sekitarnya dengan sabun dan air;
- Oleskan larutan antiseptik seperti Curativ atau Povidine pada luka dan sekitarnya;
- Oleskan kain kasa atau perban atau perban steril sampai luka sembuh.
Jika luka masih sakit, membengkak, atau sangat panas, konsultasikan ke dokter. Simak 5 langkah untuk menyembuhkan luka lebih cepat.
Dalam kasus perforasi dengan pena, potongan besi, kayu atau benda lain, jangan keluarkan, karena risiko pendarahan.
3. Fraktur
Fraktur adalah retakan atau retakan pada tulang, yang dapat terbuka saat kulit robek, atau bagian dalam, saat tulang patah tetapi kulit tidak robek. Jenis kecelakaan ini menimbulkan rasa sakit, bengkak, gerakan tidak normal, ketidakstabilan anggota tubuh atau bahkan kelainan bentuk, sehingga tidak boleh menjemput korban dan sangat penting menunggu ambulans agar korban mendapat perawatan medis secepatnya.
Beberapa tanda yang membantu mengidentifikasi patah tulang adalah:
- Nyeri lokal yang parah;
- Hilangnya total mobilitas pada tungkai;
- Adanya deformasi pada kulit daerah tersebut;
- Paparan tulang melalui kulit;
- Perubahan warna kulit.
Jika diduga patah tulang, dianjurkan:
- Panggil ambulans segera, hubungi 192;
- Jangan menekan area fraktur;
- Jika terjadi fraktur terbuka, cuci dengan garam;
- Jangan melakukan gerakan yang tidak perlu pada anggota tubuh;
- Lumpuhkan bagian yang retak sambil menunggu ambulans.
Biasanya, pengobatan untuk patah tulang, baik terbuka maupun tertutup, dilakukan dengan imobilisasi total dari anggota tubuh yang patah. Masa pengobatannya lama, dan dalam beberapa kasus bisa mencapai hingga 90 hari. Cari tahu seperti apa proses pemulihan patah tulang itu.
Dibuat oleh: Tim Editorial Tua Saúde
Bibliografi>
- MANUAL MSD. Kram otot. Tersedia dalam:. Diakses pada 21 Juli 2020
- Nelson Teixeira Baptista. Manual Pertolongan Pertama. Edisi ke-3. Sintra, 2012. hal 135-157.
- Interprev. Manual Pelatihan: Pertolongan Pertama di Tempat Kerja. 1. ed. Portugal: 2015. hal. 0 - 33.