Isi
Penis gatal merupakan gejala yang terjadi saat timbul peradangan pada kepala penis yang secara ilmiah disebut balanitis.
Peradangan ini, dalam banyak kasus, disebabkan oleh alergi pada penis, kebersihan yang buruk atau kelembapan yang konstan di area intim. Namun, ini juga bisa menjadi pertanda masalah yang lebih serius seperti infeksi jamur, masalah kulit atau penyakit menular seksual, misalnya.
Jadi, bila rasa gatal berlangsung selama lebih dari 1 minggu atau tidak membaik dengan kebersihan daerah intim yang benar, penting untuk berkonsultasi dengan ahli urologi untuk mengidentifikasi masalah dan memulai pengobatan yang tepat. Beberapa penyebab gatal yang paling umum meliputi:
1. Alergi
Alergi adalah salah satu penyebab paling umum dan tidak terlalu serius dari rasa gatal pada penis, yang dapat timbul dari kontak langsung dengan beberapa jenis sabun, kondom atau bahkan beberapa pakaian, terutama jika itu terbuat dari kain sintetis dan bukan katun, misalnya. contoh.
Cara mengobati: Penting untuk mencoba mengidentifikasi apa yang menyebabkan alergi untuk menghindari kontak dengan zat ini. Oleh karena itu, penting untuk selalu mencoba menggunakan celana dalam katun dan menggunakan sabun yang cocok untuk area intim. Selain itu, jika ada dugaan alergi lateks, penggunaan kondom dengan bahan ini sebaiknya dihindari.
2. Kebersihan yang buruk
Kurangnya kebersihan menyebabkan penumpukan kotoran di bawah kulit kepala penis dan, oleh karena itu, ada peningkatan risiko perkembangan bakteri, jamur dan mikroorganisme lain yang berlebihan yang menyebabkan radang pada penis, yang mengakibatkan gatal.
Jenis masalah ini lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat, tetapi bisa terjadi dalam kasus apa pun.
Cara merawat: Penting untuk membasuh area intim minimal sekali sehari karena merupakan bagian tubuh yang banyak mengeluarkan keringat sepanjang hari dan menumpuk banyak sel kulit mati. Untuk mencuci area dengan benar, disarankan untuk menarik kulup untuk menghilangkan kotoran yang mungkin menumpuk.
3. Kandidiasis
Meski lebih sering terjadi pada wanita, kandidiasis juga merupakan salah satu penyebab utama rasa gatal di area intim pria dan terjadi akibat penumpukan jamur yang berlebihan. Candida Albicans di kepala penis.
Pertumbuhan jamur ini hampir selalu disebabkan oleh kebersihan penis yang buruk tetapi juga bisa menjadi tanda diabetes atau penyakit autoimun, seperti infeksi HIV, misalnya. Pelajari lebih lanjut tentang penyebab kandidiasis pada pria.
Cara mengobati: sebagian besar pengobatan dilakukan dengan mengoleskan salep antijamur, seperti Miconazole atau Clotrimazole, selama sekitar 7 hari. Namun, mungkin juga disarankan untuk menggunakan obat oral dan membuat beberapa perubahan pola makan, seperti mengurangi jumlah gula dan karbohidrat. Pelajari lebih lanjut tentang menangani masalah ini.
4. Psoriasis
Pria yang menderita psoriasis di beberapa bagian tubuh berisiko tinggi juga mengalami psoriasis pada penis. Namun, masalah ini tidak selalu muncul dengan bintik merah pada penis, dan hanya dapat mempengaruhi kelenjar kelenjar, yang menyebabkan sensasi gatal yang intens dan adanya plak merah atau merah muda cerah, yang dapat dengan mudah terlepas. .
Cara merawat: yang ideal adalah selalu menjaga daerah tersebut dicuci dengan baik untuk menghindari iritasi kulit, berikan preferensi pada air dingin. Selain itu, pengobatan rumahan, seperti mengoleskan kompres yang dicelupkan ke dalam teh kamomil dingin, juga bisa meredakan gejala. Lihat video berikut untuk beberapa opsi buatan sendiri:
5. Kutu kemaluan
Kutu jenis ini menyebabkan iritasi pada kulit di area intim yang menyebabkan sensasi gatal terus-menerus pada penis. Kutu kemaluan dapat ditularkan melalui kontak intim atau dengan berbagi handuk, seprai, pakaian dalam atau benda lain yang bersentuhan langsung dengan daerah intim. Lihat gejala lain dan cara mengobatinya.
Cara mengobatinya: Cara terbaik untuk menghilangkan kutu kemaluan adalah dengan mencukur bulu kemaluan, karena kutu menempel di rambut dan bukan di kulit. Namun, ada juga pilihan untuk melakukan perawatan dengan semprotan dan lotion, seperti krim Malathion atau Permetrina, yang bisa diresepkan oleh dokter kulit.
6. HPV
Salah satu gejala HPV yang paling umum adalah munculnya kutil di area intim, namun gejala yang lebih umum mungkin muncul, seperti gatal atau kemerahan pada penis.
HPV ditularkan melalui kontak intim yang tidak terlindungi, tetapi gejalanya mungkin tidak muncul dengan sendirinya, sehingga infeksi menghilang tanpa pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus kutil kelamin dapat muncul antara beberapa bulan hingga 2 tahun setelah terinfeksi virus. Karena alasan ini, banyak pria yang terkena virus mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.
Cara mengobati: tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan HPV, karena tubuh perlu membasmi virusnya sendiri, yang dapat memakan waktu beberapa tahun. Namun, untuk menghentikan penularan dan auto-infeksi, penting untuk menghilangkan lesi melalui elektrokauterisasi, cryotherapy atau salep / gel. Lihat semuanya tentang penularan dan pengobatan HPV.
7. Klamidia
Meski hampir semua penyakit menular seksual bisa menimbulkan rasa gatal dan sensasi tidak nyaman pada penis, klamidia adalah salah satu yang paling sering menghadirkan rasa gatal sebagai tanda awal, selain keluarnya cairan uretra.
Oleh karena itu, pria yang melakukan hubungan seks tanpa kondom, baik vagina, anal atau oral, harus menjalani tes PMS berulang, untuk mengidentifikasi apakah mereka terinfeksi dan memulai pengobatan.
Cara mengobati: sebaiknya minum antibiotik yang diresepkan oleh ahli urologi, biasanya azitromisin atau doksisiklin. Dianjurkan agar pasangannya juga melakukan perawatan. Lihat pengobatan lain apa yang dapat digunakan untuk mengobati klamidia.