Isi
Anorgasmia adalah penyakit yang menyebabkan kesulitan atau ketidakmampuan mencapai orgasme. Artinya, orang tersebut tidak dapat merasakan titik kenikmatan maksimal selama melakukan hubungan seksual, meskipun ada intensitas dan rangsangan seksual yang dianggap normal, dan mulai mengalami penurunan gairah seksual akibat frustasi.
Masalah ini terutama menyerang wanita, dan dapat disebabkan oleh faktor fisik atau psikologis, seperti kecemasan dan depresi dan / atau penggunaan obat-obatan atau obat tertentu, yang mencegah sensasi kenikmatan yang menjadi ciri orgasme, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri.
Gejala utama
Gejala utama anorgasmia adalah tidak adanya orgasme bahkan saat ada rangsangan yang cukup saat berhubungan seksual. Selain itu, mungkin juga ada gejala nyeri di testis, pada pria, atau nyeri di perut bagian bawah atau di area anus, pada wanita, yang dapat menimbulkan keengganan untuk melakukan kontak seksual.
Anorgasmia dapat disebabkan oleh penuaan, masalah fisik akibat penyakit yang mempengaruhi daerah reproduksi tubuh, seperti diabetes dan multiple sclerosis, akibat operasi ginekologi seperti histerektomi, penggunaan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah tinggi, depresi atau alergi, atau penggunaan yang berlebihan. alkohol dan rokok.
Selain itu, masalah ini bisa juga karena tekanan psikologis, masalah agama, masalah pribadi, riwayat pelecehan seksual, rasa bersalah karena merasa nikmat dari seks atau karena masalah dalam hubungan dengan pasangan.
Jenis anorgasmia
Ada 4 jenis anorgasmia, seperti gambar di bawah ini:
- Primer: pasien tidak pernah mengalami orgasme;
- Sekunder: dulu pasien mengalami orgasme, tapi tidak lagi;
- Situasional: orgasme tidak hanya dicapai dalam beberapa situasi, seperti saat melakukan seks vaginal atau dengan pasangan tertentu, tetapi kesenangan biasanya terjadi saat masturbasi atau oral seks, misalnya;
- Umum: ketidakmampuan untuk mengalami orgasme dalam situasi apa pun.
Dengan demikian, diagnosis dibuat oleh dokter berdasarkan riwayat klinis dan seksual pasien, serta penilaian fisik untuk mengidentifikasi adanya perubahan pada alat kelamin.
Pilihan pengobatan
Perawatan anorgasmia harus dipandu oleh ahli urologi atau ginekolog dan biasanya dilakukan dengan perubahan gaya hidup, terapi psikologis, terapi seks dan penggunaan beberapa obat:
1. Mengubah gaya hidup
Seseorang harus mencoba untuk mengenal tubuh sendiri lebih baik dengan merangsang nafsu seksual, yang dapat dilakukan melalui masturbasi, penggunaan vibrator dan aksesoris seksual yang meningkatkan kenikmatan selama kontak intim.
Selain itu, fantasi dan posisi seksual baru dapat digunakan untuk merangsang perasaan sejahtera dan senang. Lihat manfaat masturbasi wanita.
2. Melakukan terapi seks
Memiliki terapi seks pasangan atau individu membantu untuk mengidentifikasi apa yang menyebabkan penyumbatan pada saat kontak intim dan untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu, psikoterapi juga membantu untuk menilai masalah atau fakta masa kanak-kanak dalam kehidupan yang memengaruhi persepsi kesenangan dalam seks, seperti represi orang tua, kepercayaan agama atau trauma yang disebabkan oleh pelecehan seksual, misalnya. Terapi juga dapat membantu mengatasi masalah saat ini yang mungkin menyebabkan stres dan kecemasan, yang merupakan faktor-faktor yang tercermin dalam kontak intim.
3. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan diindikasikan untuk mengontrol penyakit yang dapat menyebabkan penurunan kenikmatan seksual, seperti diabetes dan multiple sclerosis.
Dokter juga mungkin akan menunjukkan obat-obatan berupa pil atau krim yang mengandung hormon seks untuk merangsang organ reproduksi, terutama pada wanita pascamenopause. Namun, penting bagi orang tersebut untuk mengetahui bahwa tidak ada obat khusus untuk mengobati anorgasmia.