Isi
Ujian kontras, juga disebut ujian kontras, adalah ujian pencitraan yang dilakukan dengan menggunakan zat yang membantu mendapatkan definisi yang lebih baik dari gambar yang terbentuk, yang memfasilitasi evaluasi dokter.
Zat ini disebut "media kontras", karena mampu menyerap radiasi pengion dari pemeriksaan dan menghasilkan gambar yang ditentukan di layar perangkat. Ada berbagai jenis kontras, dengan komposisi kimia yang bervariasi, misalnya barium sulfat, kontras iodinasi atau gadolinium, yang dipilih sesuai dengan pengujian yang akan dilakukan, dapat dilakukan secara oral, intravena atau diinjeksikan ke dalam rongga. diinginkan.
Disamping manfaatnya, penggunaan kontras untuk ujian mengandung risiko, terutama menimbulkan efek samping seperti reaksi alergi, penurunan tekanan darah atau intoksikasi pada ginjal dan jantung, misalnya, oleh karena itu sebaiknya hanya digunakan pada kasus tertentu, dengan kecukupan indikasi medis.
Resiko utama
Meskipun tes dengan kontras cenderung semakin aman, dan dokter lebih mampu menilai siapa yang harus dan tidak boleh melakukannya, ada kemungkinan tes ini memang menyebabkan beberapa risiko kesehatan. Beberapa efek samping utama meliputi:
1. Reaksi alergi akut
Juga disebut anafilaksis, reaksi ini ditandai dengan munculnya urtikaria, pembengkakan pada kulit, penurunan tekanan, detak jantung cepat, bronkospasme, dan edema glotis. Reaksi alergi akibat penggunaan kontras perlu segera ditangani oleh dokter di rumah sakit, karena menimbulkan risiko serius bagi kesehatan orang yang terkena.
Salah satu cara untuk mencoba menghindari jenis reaksi ini adalah dengan menanyakan apakah orang tersebut memiliki jenis alergi apa pun, dan biasanya dokter juga menyarankan konsumsi obat anti alergi sebelum beberapa tes dengan risiko lebih tinggi, seperti antihistamin atau kortikosteroid.
2. Efek racun dari zat tersebut
Kontras dapat memiliki efek toksik pada tubuh, dan beberapa reaksi termasuk efek langsung pada aliran darah, seperti penurunan tekanan atau pembengkakan situs aplikasi. Selain itu, zat tersebut dapat menimbulkan efek toksik langsung pada organ tertentu, yaitu:
- Kulit: nyeri di tempat aplikasi, kemerahan, pembengkakan atau pembentukan benjolan;
- Lambung dan usus: mual, muntah atau diare;
- Ginjal: penurunan pembentukan urin atau gagal ginjal;
- Otak: sakit kepala, pusing, kebingungan mental atau kejang;
- Paru-paru: sesak napas, bronkospasme atau memicu serangan asma;
- Jantung: peningkatan tekanan darah, aritmia, serangan jantung.
Umumnya, efek ini terkait dengan dosis atau konsentrasi media kontras yang digunakan, dan juga dapat bervariasi sesuai dengan kecepatan infus dan bentuk penggunaan zat, baik oral maupun vena, misalnya.
3. Reaksi sistem saraf
Juga dikenal sebagai reaksi vasomotor atau pembuluh vagal, tidak secara langsung disebabkan oleh kontras yang digunakan dan penyebabnya tidak diketahui, biasanya dikaitkan dengan kecemasan atau nyeri selama pemberiannya, yang menyebabkan rangsangan tertentu dalam sistem saraf dan vaskular.
Reaksi ini termasuk penurunan tekanan darah, penurunan detak jantung, pingsan, kebingungan mental, pucat atau keringat dingin, misalnya.
Contoh pengujian dengan kontras
Beberapa tes utama yang digunakan dengan kontras adalah:
- Computed tomography: biasanya dilakukan dengan kontras beryodium, banyak digunakan untuk mendeteksi lesi pada organ tubuh, seperti otak, paru-paru, hati, kandung empedu, pankreas, tulang atau dinding perut, misalnya, terutama tumor, infeksi, atau perubahan pada pembuluh darah . Cari tahu lebih detail tentang bagaimana hal itu dilakukan dan untuk apa CT scan itu;
- Pencitraan resonansi magnetik: Gadolinium biasanya digunakan sebagai kontras, menjadi pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi cedera otak atau tulang belakang, serta di bagian tubuh yang lembut seperti ligamen, persendian dan pembuluh darah;
- Angiografi: kontras beryodium paling banyak digunakan dalam pemeriksaan ini, yang memungkinkan pandangan yang lebih baik ke bagian dalam pembuluh darah dan untuk mengamati penyakit seperti aneurisma atau arteriosklerosis, misalnya. Pahami bagaimana dilakukannya dan untuk apa angiografi;
- Urografi: ini adalah salah satu ujian yang memungkinkan visualisasi anatomi sistem kemih dan menilai kapasitas fungsional ginjal;
- Skintigrafi: ada beberapa jenis skintigrafi, untuk berbagai organ tubuh, dan pemeriksaan dilakukan untuk mengamati perubahan fungsional pada organ seperti jantung, tulang, paru-paru, tiroid atau otak, misalnya. Sebagai kontras, berbagai zat digunakan, beberapa di antaranya adalah teknesium dan galium;
- Pemeriksaan radiologi saluran cerna: Ada beberapa pemeriksaan yang digunakan untuk menilai saluran pencernaan, yang biasanya menggunakan barium sulfat sebagai pembanding, di antaranya opaque enema, seriography atau kontras radiografi, misalnya;
- Kolangiografi: ini adalah jenis tomografi yang dilakukan untuk mengevaluasi saluran empedu, dan penggunaan kontras beryodium umum dilakukan.
Selain itu, ada beberapa tes lain yang bisa dilakukan dengan bantuan kontras, seperti mamografi untuk menilai perubahan sirkulasi di payudara atau histerosalpingografi untuk menilai sistem reproduksi wanita, misalnya yang harus diindikasikan oleh dokter sesuai kebutuhan. dari setiap orang.