Isi
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet Respiratory Medicine [1] menyatakan bahwa ibuprofen dapat memperburuk gejala pada orang dengan infeksi pernapasan virus akut, seperti COVID-19, menimbulkan pertanyaan apakah aman menggunakan ibuprofen untuk mengobati virus corona baru.
Menurut WHO, masih ada data ilmiah yang cukup untuk memastikan kemungkinan memburuknya COVID-19 oleh ibuprofen atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya dan, oleh karena itu, obat ini dapat terus digunakan di bawah arahan dokter.
Saat ini, lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk menilai hubungan nyata antara administrasi ibuprofen dan memburuknya infeksi SARS-CoV-2 (COVID-19).
Karena ibuprofen bisa memperburuk infeksinya
Menurut sebuah penelitian pada tikus diabetes [2], di mana ibuprofen digunakan selama 8 minggu dalam dosis yang lebih rendah dari yang direkomendasikan, para peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan obat ini tampaknya meningkatkan ekspresi enzim pengubah angiotensin 2 (ECA2) di jaringan jantung. .
Enzim yang sama, ECA2, tampaknya menjadi salah satu titik masuk virus dari famili virus Corona ke dalam sel, dan untuk alasan ini, beberapa ilmuwan berhipotesis bahwa jika ada juga peningkatan ekspresi enzim ini pada manusia, terutama di paru-paru. , ada kemungkinan virus dapat berkembang biak lebih cepat, menyebabkan gejala yang lebih parah.
Bisakah obat anti inflamasi lain memperburuk infeksi?
Karena ibuprofen adalah anti-inflamasi di kelas obat antiinflamasi non steroid (NSAID), penggunaan obat-obatan di kelas ini juga dianggap dapat menyebabkan perburukan gejala COVID-19 yang sama, namun WHO menyatakan bahwa tidak demikian. ada cukup data untuk mengkonfirmasi memburuknya ini, baik untuk penggunaan ibuprofen dan untuk jenis NSAID lainnya.
Jadi, idealnya obat anti inflamasi, terutama NSAID, sebaiknya hanya digunakan di bawah bimbingan dokter.
Apa yang disarankan untuk dilakukan?
Pengobatan untuk meredakan gejala COVID-19, seperti demam dan rasa tidak enak badan, sebaiknya dilakukan dengan penggunaan parasetamol sebagai alternatif pertama. Pelajari tentang gejala utama COVID-19 dan apa yang harus dilakukan jika Anda curiga.
Namun, karena tidak ada cukup bukti yang mengkontraindikasikan penggunaan ibuprofen atau antiradang lainnya, penggunaannya juga dapat dilakukan, asalkan dipandu oleh dokter. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menghormati informasi yang terdapat dalam sisipan paket.